Wednesday 10 January 2018

Subnetting : Pengertian, Fungsi, teknik subnetting dan penghitungan subnetting



Hasil gambar untuk blc telkom 
Assalamualaikum warohmatullah….

Pertama-tama dan yang paling utama kita panjatkan Puja dan Puji kepada Allah Ta'ala Puja menjadi penghias para pemuda Indonesia, HAK Allah ‘azzawajala. Dan puji yang menjadi Penghias hati para insani, hak Allah Robbul’izaati . Solawat yang menjadi penghias umat, selamanya selalu tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi Muhammas SAW, tak lupa pada keluarganya, sahabat, tabiin atbauttabiin dan mudah-mudahan sampai kepada kita sebagai umatnya, amiin YRA.

Hari ketiga saya pada tanggal 10 Januari 2018 PKL di BLC Telkom Klaten yaitu: 
  - Subnetting
A.Pendahuluan
   Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang Subnetting

 1.Pengertian
 Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil.
2.Latar Belakang
   Saya mempelajari Subnetting karna saya ingin lebih mempelajari ilmu jaringan. Mana bisa saya memperdalam ilmu jaringan tanpa subnetting, karna subnetting termasuk hal dasar dalam ilmu jaringan.
3.Maksud dan Tujuan
  • Memahami dan mengetahui tentang pengertian, fungsi dan cara subnetting network.
  • Dapat memperdalam ilmu jaringan karna subnetting adalah Dasarnya.
4.Hasil Yang di Harapkan
  • Memahami dan mengetahui serta mengamalkan tentang pengertian, fungsi, dan cara subnetting network di lapangan pekerjaan
B .Proses dan Tahapan Kerja
sebelum ke intinya, kita pahami dulu fungsi subnetting.  Fungsi subnetting antara lain sbb:
  • Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
  • Pengelolaan yang disederhanakan. 
lalu bagaimana sih proses yang harus kita lakukan?
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
  1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
  2. Menentukan jumlah host per subnet.
  3. Menentukan subnet yang valid.
  4. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
  5. Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
 a. Teknik Subnetting
misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:
Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:
Network Perusahaan
Alamat Jaringan                                  : 192.168.1.0
Host Pertama                          : 192.168.1.1
Host Terakhir                          : 192.168.1.254
Broadcast Address                 : 192.168.1.255
Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut:
Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A    : 192.168.1.0
Host Pertama                          : 192.168.1.1
Host Terakhir                          : 192.168.1.126
Broadcast Address                 : 192.168.1.127

Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B    : 192.168.1.128
Host Pertama                          : 192.168.1.129
Host Terakhir                          : 192.168.1.254
Broadcast Address                 : 192.168.1.255

Dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer). Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.

  b. Subnet Mask
                   subnet Mask, kok banyak istilah yang susah di pahami ya? hehe
                   yaudah jangan banyak tanya dulu, yups ikuti dulu artikel ku ini.

Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:

Class
Oktet Pertama
Subnet Mask Default
Private Address
A
1 – 127
255.0.0.0
10.0.0.0 – 10.255.255.255
B
128 – 191
255.255.0.0
172.16.0.0 – 172.31.255.255
C
192 – 223
255.255.225.0
192.168.0.0 – 192.168.255.255

Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau non lokal.
Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Kelas IP Address
BIT SUBNET (Default)
SUBNETMASK (Default)
A
11111111 00000000 00000000 00000000
255.0.0.0
B
11111111 11111111 00000000 00000000
255.255.0.0
C
11111111 11111111 11111111 00000000
255.255.255.0

Jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255, oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.

oh iya, di dalam subnet ini ada aturan yang berlaku lho...
aturannya seperti ini :
Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet pertama dari subnet pasti 255.
             Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
      Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.
BINARY OCNET
DECIMAL
00000000
0
10000000
128
11000000
192
11100000
224
11110000
240
11111000
248
11111100
252
11111110
254
11111111
255




     Penghitungan Subnetting
                   ya, akhirnya kita di penghitungan subnetting juga, siap siap ya...
          perhatikan aja dengan bener benerr.. ok
 
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara. cara apa aja coba???
  1. cara binary yang relatif lambat, dan 
  2. cara khusus yang lebih cepat. 
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah yaitu:
·           Jumlah Subnet.
·           Jumlah Host per Subnet.
·           Blok Subnet.
·           Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24 artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
C.Hasil Yang di Dapatkan
   - Menambah pengetahuan tentang subnetting
   - Semakin  memahami apa itu subnetting dan mengamalkannya
D.Kesimpulan 
     Kesimpulannya jadi,subnetting adalah Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil.
E.Referensi
 http://bit.ly/2ALM438
 http://bit.ly/1RajX0U

Sekian dari saya untuk pelajaran di hari ketiga ini, semoga bermanfaat bagi saya sendiri dan juga bagi kalian yang membacanya... amiiin YRA

Wassalamualaikum warohmatullah

No comments:
Write komentar